Powered By Blogger

Selasa, 25 Januari 2011

Satu doa yang masih ngambang

" Ih lama-lama tulisan lu kayak Raditya Dika Khar, lu jadi penulis naskah aja kenapa Khar " " Tapi gue ga mau jadi penulis naskah mi, penulis naskah sama penulis novel beda " " Tapi kata-kata ditulisan lu seru Khar, bikin yang baca ga bosen " " Coba kirim tulisanlu ke Bukune khar, siapa tau dapet " (ini yulia yang ngomong) " Ha-ha-ha amin, tapi enggak dulu deh. Masih Basic banget gue yul " " Kok bisa sih khar tulisan lu jadi kayak gini ?" " Kan dia baca buku-bukunya Raditya Dika, jadi dia dapet inspirasi dari situ lah mih, Iya kan khar ? " He.eh" "OOOOOO tuh kan bener" (seru Rachmi dan Yulia pongo)

-----

Pasti pada bingung kenapa gue nulis percakapan kayak diatas, ya kan ? Oke oke sekarang bakal gue jawab. Diatas adalah percakapan gue, Rachmi, dan Yulia sewaktu gue tunjukin tulisan terakhir gue ke mereka. Well, gue udah sering banget denger mereka ngomong gitu buat ngomentari tulisan-tulisan gue *sombong* dan jawabannya tetep sama : Lo-Bisa-Jadi-The-Next-Generation-of-Raditya-Dika-Khar ! yaaa walaupun mereka ga ngomong gitu secara langsung, tapi setidaknya itulah yang gue tangkep dari pembicaraan mereka yang itu-itu aja dan ujung-ujungnya selalu begityuuuu .
Dan gue ? gue seneg bisa dibilang bisa jadi kayak Raditya Dika nantinya, itu rasanya kayak ketiban duren. Eh tapi enggak deng, ketiban duren mah nyer-nyeran brooo tak relaaaaaa ku tak relaaaaaaaaa kepala gue yang semampai ini jadi bergejolak akibat ketiban duren. Oh tidak, pamor gue jatoh kalo sampe kejadian adegan ketiban duren itu. 
Dan sekarang hal yang mau gue lakukan adalah mengulang kata-kata ' lo bisa jadi kayak Raditya Dika nanti khar'  wooooooooooow semoga Raditya Dika ga mencret-mencret atau lobang idungnya tiba-tiba membesar akibat tau gue terobsesi bisa jadi kayak dia. Yang jelas kalimat tadi bakal gue tanemin disini (megang kepala dan dada) sebagai sugesti positif dan penyemangat gue, selain anak kelas sebelas yang selalu berhasil bikin gue mau jingkrak-jingkrak salto jungkir balik setiap ketemu dan gue anggep dia sebagai 'Penyemangat' gue karna dia yang baru dia yang berhasil bikin gue oahraga lemak secara ikhlas. Haaaaaaai ibukotaaaaaa kenapa kita jadi ngebahas anak kelas sebelah ? 
Oke, kembali ke pembahasan awal, biar tulisan gue cocok sama judulnya, karna selama yang gue tau temen-temen gue selalu protes karna apa yang gue tulisan ga pas sama judulnya. Dan dengan bulusnya gue baka jawab " Yaaa kan biar pada penasaran aja sama tulisan gue " dan yuhuuu mereka percaya loh waaaah cocok juga gue jadi pembual haha sampe suatu hari mimpi bulus indah gue dirusak dengan " Ih ih kata siapa biar bikin penasaran, orang Kharis ga tau judulnya itu " kata-kata tami (menghela napas) Utaaaaaaaaaamiiiiiiii kau menjatuhkan pamor ku ! Aku sunat kau tami ! Sudah, kita tinggalkan Utami dan mimpi bulus gue tadi, dan kembali kepembahasan sebelumnya. Tukang Ketropak ! Ada apa dengan tukang ketoprak jaman sekarang ? kenapa mereka sangat perhitungan saat memberi kerupuk di piring pembeli setianya ? Mungkinkah dia pelit ? atau males ngegoreng kerupuk ? Saksikan penelusurannya di JILAT (ngomongnya kayak salah satu pembawa acara gosip ga penting) Waaaaaaaaiiiiit ..... kayaknya tadi gue ga ngomongin tukang ketropak deh yaa ?

Keinginan gue buat jadi penulis nantinya, sepertinya udah menjadi salah satu obsesi pertahanan gue ngikutin pelajaran Penulisan di sekolah. Dan gue berniat mau belajar lebih jauh lagi tentang penulisan kayak gini. Yaaaaaa walaupun nantinya ga kesampean, seenggaknya ga ada salahnya dong bermimpi dan berangan-angan ? Ya kan ?

And now, gue mau ngambil kertas, pulpen, dan pergi kesudut kamar gue buat nulis sesuatu dikertas itu yang nantinya bakal gue terbangin atau bahkan gue hanyutin di got depan rumah gue. Dan lo mau tau apa yang gue tulis ? Yaaa benaaaaar .... Oh God, I will be a writter one day. Jika tidak tercapai, maka biarkan aku jadi pegawai negri sipil, anggota dewan, atau bahkan jadi someone special-nya Will.I.Am black eyed peas. Oh jangan, dia terlalu gelap. Kalau begitu Justin Bieber saja . Bagaimana tuhan ? deal ? Aku selalu menunggu jawaban mu tuhan .
Dan hal yang harus gue lakuin sekarang adalah ngebujuk nyokap gue buat mau beli-in setumpuk novel kocak yang nantinya baka jadi pembelajaran gue. Yaaa walaupun dai basic, tapi gue pasti bisa naik level ke intermedite terus lanjut ke adverb dan lulus sebagai penulis suatu hari nanti yeeeeeeeeeeee horeeeeee tepok kaki i belive i can fly eh salah, i belive i can do it maksutnya hehe maaf atas keunyuan gue .

So, tell me if you found my book on bookstrore yaa guys haha *ngayal*





Kharisma Kh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar